Friday 1 March 2013

Biru, surat cinta untuk papah di surga.



Ini adalah malam ke sebelas semenjak papah pergi untuk tidur yang sangat panjang. ya.. hampir lupa bahwa hari punya nama minggu, senin, selasa,rabu, kamis, jumat,sabtu.. sekarang yang diingat adalah hari kesekian setelah papah pergi.

Sejak saat itu, senin 18 februari 2013, semuanya terasa begitu berbeda. Begitu asing. Seperti warna biru yang dingin. Seperti hati yang sakit tanpa ada alasan, seperti tidak ada suka didalam setiap tawa, seperti ada lubang besar yang timbul di hati, seperti rasa rindu yang sangat besar yang belum pernah aku rasakan, dan seperti banyak sekali tanda tanya.

Papah... mengapa begitu cepat papah pergi? bukankah papah baru selesai membangun rumah untuk kita semua berkumpul?
Bukankah papah ingin sekali melihatku wisuda tahun ini? bukankah itu yang selalu papah banggakan pada teman-teman.. laura selesai kuliah tahun ini.
Bukankah papah ingin melihat anak-anak papah berkeluarga?
Bukankah papah ingin anak-anak papah membanggakan papah?
Mengapa begitu cepat?

Papah, kami ingin papah tau bahwa kami semua.. anak, mama, keluarga, istri, teman,  merasa kehilangan sosok papah. Kami ingin papah tau dan merasakan betapa besar cinta kami untuk papah. Kami akan berusaha kuat dan meneruskan semua yang telah papah lakukan, menjalankan pesan papah seperti yang papah bilang

            "Lihat papah sekarang, hanya menikmati hidup di masa tua. Jalan-jalan, gembira, hidup hanya sekali..
             nikmati saja, jangan dibuat susah "

Itu pesan terakhir papa yang aku ingat ketika seminggu sebelum papah pergi tidur yang panjang, seperti sebuah pesan yang baik dan bahagia.


Aku berusaha melanjutkan hidup, tertawa, bermain, tapi ketika malam datang perasaan itu datang lagi. seperti sepi, sakit dan sendiri. aku rindu papah.

Di dalam hidupnya, papah adalah orang yang hebat, yang selalu ingin melihat orang lain maju, selalu ingin menyatukan anak-anaknya. ya, anak papah banyak.. di indo, belanda, australi, tapi kami semua bersatu, seperti tidak ada perbedaan.

Papah orang yang jarang berbicara sekaligus orang paling lucu yang aku kenal. seperti baru kemarin papah bercanda garing
           
               " Laura, mau jajan? Tuh.. JAJANtengan aja biar awet"

hahaha, dasar papah koboy gaul !

Papa penggemar tato, banyak tato di badannya. Pah.. kami kemarin gambar-gambar di makam papah, leo bilang begini :

              " papah kan seneng tato, pasti seneng kalau makamnya kita gambar-gambarin, kita gambarin  
                macan aja nanti yuk" semoga ga dimarahin kuncen ya pah.. hehehe.



Pah.. teman baik papah semua datang saat kita mengadakan doa sampai tujuh hari, ada dari Bandung, Jakarta, Makasar, dan lain-lain. Semua kehilanganmu pah, kami semua kehilangan sosok papah.

Kami semua mengirim doa agar papah bahagia di sana, di tempat yang nyaman di sisiNYA, mendapatkan tempat terindah dan merasakan cinta dari kami semua.

Pah.. aku simpan baju yang selalu papah pakai setiap hari, baju oblong motif loreng dengan garis merah dipinggir. ciri khas papah sang pemuja abri ! hihihi. aku simpan baik-baik, papah selalu ada bersama kita disini.

Seandainya waktu bisa diulang kembali, betapa besarnya keinginanku untuk lebih banyak meluangkan waktu bersama papah, untuk membahagiakan papah.

Aku ingat, sewaktu kecil papah selalu mengajaku dan leo main dipantai hingga gelap, melihat bulan purnama di pantai, bermain dengan alam..menikmatinya. Papah sering sekali membawa kami mancing di tengah laut dengan perahu... dan seperti biasa aku mabuk laut dan akhirnya loncat berenang di tengah laut lepas. Bahkan disaat-saat terakhir papa kita sempat berjalan-jalan berdua dengan sepeda , membawa jacky jalan-jalan ke pantai. Ah.. banyak sekali kenangan indahmu pah. Aku rindu.

Semoga tuhan menyampaikan salam rindu kami untuk papah, betapa kami cinta papah.

Tidur yang tenang papah, dalam damai, bahagia, seperti ketika terakhir kali aku melihat wajahmu dibalut kain putih.. papah tersenyum, terlihat muda, damai, dan bahagia dalam tidurnya. Saat itulah terakhir kali kukecup kening papah yang mulai terasa dingin. dan setelah itu hingga selamanya aku akan selalu merindukan papah.

Kami akan melanjutkan hidup, membuat papah bangga, dan semoga papah akan terus tersenyum melihat kami dari surga.











yang sangat cinta dan merindukan papah,
Laura.
1 maret 2013


3 comments:

Adis said...

tulisan dari hati itu emang paling menyentuh, yah. Semoga tenang di sisi-Nya yah, om koboy. Semangat dan terus ceria yah, le :)

akuadalahafri.blogspot.com said...

semoga beliau tenang disisiNya. aminn..

Prima Hapsari said...

Bacanya ikut sedih mbak. Smoga Papahnya bahagia disana, btw wajah mbak mirip Papahnya ya, tapi kulitnya beda,hehee

About Me

Mail: laurahermawati@gmail.com

Recent

Recent Posts Widget

Random

Recent Posts Widget