Monday 14 November 2011

Get Lost in UK, Masuk TIPI mak !

"Hati-hati disinimah neng... banyak penunggunya.. *GLEG! "


Taman Nasional Ujung Kulon merupakan tempat wisata yang sangat menarik dan unik. Kenapa menarik? Karena jauh dari apa yang saya bayangkan. Awalnya saya membayangkan akan berlibur di pulau yang damai, tentram, dan jauh dari keramaian, di mana saya bisa bersantai. Kenyataannya jauh dari apa yang saya prediksikan, jauh lebih menarik. Inilah cerita saya di Taman Nasional Ujung Kulon selama empat hari.


sebelum naik perahu menuju pulau peucang, pura-pura jd bule dulu ceritanya..

DAY 1

Bayangan kita mengenai liburan di ujung kulon? Pulau yang sepi, indah, tenang , damai, dan jauh dari keramaian. Guide kita kali ini namanya cenglus, gayanya oke seperti captain jack sparrow versi logat sunda banten. Di perjalanan ke pulau peucang cenglus mulai cerita tentang daerah ujung kulon, ini ceritanya:

“wah… sayamah dulu pernah bawa bule-bule lagi trecking di hutan cari badak. Eh..taunya si badaknya datang trus ngejar kita, dipikiran saya udah lah si bule itu pasti mati, badaknya aja beratnya 1 ton. Dilindes dikit remuk. itu bule-bule teh pada telanjang semua.aduh kasian pada mati anak orang..Harus pinter-pinter lari kalau liat badakmah. Harus belok-belok larinya, atau naik ke pohon. Jalan terahir ya harus lari ke laut. untung itu si bule ga pada mati, pada ngegantung dijurang kekubur sama daun-daun nyumput..ah tetep weh pantatnya keliatan sama sayah..langsung saya suruh pulang, tapi dikasih baju dulu, kasian takut malu..”

Oke, bayangan liburan yang tenang dan damai mulai berubah, cerita cenglus berlanjut.

“kalau disini ngomong ga boleh sembarangan, bisa fatal akibatnya..banyak penunggunya. Waktu itu saya bawa tamu nah si tamu itu ngomong sembarangan..”wah mana nih ga ada macan”.. tiba-tiba..Rrrrrrraw..suara macan ngaum langsung bikin orang itu berhenti ngomong”
Nah, bayangan tentang liburan santai semakin  berubah, cerita cenglus masih berlanjut.

“disini juga ada Barakuda, ikan sejenis hiu.jadi hati-hati kalau snorkeling.. ada buaya juga, ada beberapa nelayan yang ngejaring ikan malah kemakan buaya. Mayatnya ga ketemu. Bersih dimakan buaya. Sama ular phyton juga ada.. tapi ga gigit, Cuma ngelilit mangsa sampai mati, trus dimakan. Tuh kemarin baru ada babi hutan yang dimanakn phyton. Phyton nya langsung diam ga gerak, jadi tontonan turis. Di hutan itu malah ada tapak kaki macan segede jerigen, penunggunya neng..”

Well, baiklah. Bayangan liburan tenang, damai, santai-santai di pantai langsung bubar, buyar,hancur berantakan,pupus. sama seperti berahirnya cerita cenglus. Kapalpun terus berlanjut ke pulau peucang, sebrang ujung kulon. Nope, ga ada kata mundur.

Perjalanan dimulai dari kumpul di gedung trans tv jam 1 malam, berangkat  jam 3 malam. Sampai di desa sumur jam 1 siang,lanjut naik perahu ke peucang kurang lebih 3 jam.cape?banget. tapi rasa cape langsung hilang begitu kita sampai di pulau peucang.

                                     
air biru dan pasir putih pulau peucang, perfecto !

Jadwal yang seharusnya kita harus mancing. Tapi ga tahan liat air laut yang biru muda jernih and pasir yg benar-benar lembut. Kita langsung terjun ke air. Byuuuur.. bukan ikan hias yang kita liat. Tapi segerombolan ikan banyak sekali, dan kita takjub. Kita seperti nari bersama ratusan ikan didalam air. Habis terang terbitlah gelap. Ya, itu kiasan . habis senang-senang nari sama ikan, datanglah kawanan ubur-ubur. Bukan ubur-ubur bahaya. Tapi cukup buat kita bentol merah dan gatal-gatal. Kembali ke darat saudara-saudara !

di penginapan, kamar mandi dan kamar tidur terpisah. Kita harus keluar rumah untuk ke kamar mandi. Dan… di depan pintu kamar mandi ternyata ada babi hutan lagi pada cari makan. Oh god, gimana caranya bisa mandi tenang? Tapi kata cenglus mereka ga bahaya, asal ga diganggu. Oke, mandi !



"hey tante,mau mandi ya..godain ah.. "

malam harinya kita pergi pakai perahu, dan mancing ditengah gelap. seru sih, Tapi ga ada ikannya. Lol. Kalau di pulau seribu tiap 5 menit bias dapet ikan, nah kalau di ujung kulon ikannya jual mahal, yey.



Day 2.
Jam 8 pagi sesudah breakfast kita pergi pakai perahu cari surf spot, Pulau Panaitan. Sekitar 2 jam pakai perahu dari pulau peucang.
Panaitan itu surganya surfer, sekaligus ajang bunuh diri. Kalau lagi surut,ombak perfect tapi diahiri dengan karang dangkal runcing selutut. Kayanya pro surfer juga mikir-mikir dulu kalau mau surfing saat panaitan surut. Karena kondisi kurang bagus, joan and leo Cuma surfing sebentar. Saya and nicko nunggu di perahu. Lalu kita lanjut perjalanan 3 jam lagi, snorkeling di belakang pulau peucang. Waktu mas mas tukang perahu ngelempar jangkarnya. Byuuur..ubur-ubur merah sebesar 2 bata berenang riang gembira. Wekwew. Snorkeling dg ubur-ubur. Jabanin.

Waktu itu airnya lagi keruh, dan arus aga kencang. Lagi asik snorkeling tiba-tiba badan saya kebawa arus sampai diatas karang tajam dan aga gatal . tiba-tiba cameramen ada yang teriak
“wah ada anak pari..bagus..sini liat.dengan muka girang”
o ow. Ada anak berarti ada emaknya? Kabur! Naik ke perahu, pari itu ekornya bias nyengat. Bahaya sekalis mas bro.

Setelah  snorkling kita makan di atas perahu. Yaaam !
Sorenya kita pergi trecking ke dalam hutan, mau lihat pohon angker yang katanya umurnya udah ratusan tahun. Namanya pohon tiara, pohon parasit yang berkembang biak dibantu oleh kotoran burung, jadi burung makan biji pohon dan kotorannya mengandung biji untuk tumbuh menjadi pohon diatas pohon. Di pohon itu kita lomba manjat. Joan juara numero uno, leo kedua, dan niko stuck ga bias lanjut naik yg otomatis jalan saya untuk naik ke ranting lebih tinggi terhalang sama mas niko. Rrrrr. Saya makan kau nicko !

Tracking ke pohon tiara rupanya Cuma pemanasan, kita langsung lanjut pakai perahu ke pulau sebrang. Pulau Cidaon, masih bagian dari ujung kulon. Tujuan kita disana adalah ke Lapang Banteng, kabarnya banteng n merak kalau sore mejengnya disono. Ga sia-sia, ahirnya kita ketemu sama kawanan banteng, banteng betina. Kata pak Toyo (petugas perhutanan yg ngawasin kita, kita biasa manggil toyo ranger) kita harus mengendap-endap supaya banteng ga marah atau malahan kabur. Disana juga ada 2 turis asal perancis ngendap-ngendap mendekati banteng. Kita kebalikannya. Rame lompat-lompat, malahan ada yang pake baju merah. Mungkin kata banteng “ini orang aneh, kaga takut apa ya sama gue”
Banteng liat ke arah kami, mereka diam seperti patung. Makan runmput. Bengong.

malam hari orang-orang pada tidur, tiba-tiba joan tutup pintu dan lungsung dikunci. biasanya ga pernah sama sekali kunci pintu. waktu pagi ditanya "kenapa semalam pintunya dikunci" kata nicko. mau tau jawabannya? ternyata dia ketakutan karena siangnya manjat pohon angker paling tinggi, takut sleep walking kembali ke hutan. 
oke, jawaban yang "sangat masuk akal" hahaha

                                                
penutupan hari kedua, sunset yang super cantik di pulau cidaon :)

Day 3
Hari ketiga di ujung kulon kita sudah mulai terbiasa hidup nyatu dg alam, tanpa sinyal, dan listrik baru nyala mulai pukul 6 malam sampai 6 pagi saja. Kita biasa makan malam , pagi, siang, di teras penginapan, dan kita punya penonton setia : babi hutan, Rusa dan Monyet.
Sesudah selesai kita lempar sisa-sisa makanan, dan para penonton itu siap menghabiskan makanan. Nyam nyam. Kalau biasanya babi hutan dan monyet itu galak, di pulau peucang tidak begitu. Rusa pun mau kok kita pegang. Dekat. Dekat sekali. Malah kita taro pisang di mulut mereka mau makan. Jadi CEKREK! Difoto ciuman sama rusa. Hehey!






” hewan bias hidup akur, damai, dan bekerja sama dengan manusia asal kita tidak mengganggu dan merusak habitatnya.”

Hari ketiga ini kita melanjutkan surfing yang kemarin Cuma beberapa menit aja, kali ini tujuan nya di angel. Spot surfing yang ini lebih ramah karangnya. Dan lebih dekat dari pulau peucang. Tapi tetep, harus pakai perahu. Satu-satunya alat transportasi disana ya Cuma itu, perahu .
Sambil nunggu para lelaki surfing, saya n nicko pergi ke daratan pakai canoe, lumayan deg degan juga. Pergi ke pulau yang benar-benar kosong, dan gatau apa yang ada di dalam hutan. Mungkin siap nerkam dari belakang.ah..
Ombak di angel lagi bagus, pasir disini beda sama di pulau peucang. Kalau di peucang pasir dipegang rasanya kaya lumpur, lembut banget. Kalau di angel butiran pasirnya besar. Saya lebih suka di angel ini.

Oke, pulang dari angel kembali ke penginapan (btw, di ujung kulon itu yang ada penginapan Cuma di pulau peucang, itupun terbatas. Cuma ada 4 bungalow tanpa rumah sakit, obat-obatan, bahan makanan pun harus di stock. Kebayang ya kalau keadaan darurat repotnya.. ke Jakarta aja 10 jam. Eng ing eng.. kata petugas perahu kita kemarin ada bule lagi snorkeling matanya ditusuk ikan yang mulutnya runcing kaya pisau. Langsung dibawa ke rumah sakit di Jakarta. 10 jam. Semoga masih bias selamat. Thanks god kita emua ga ada yang celaka)
Setelah beres semua, mandi, makan. Kita lanjut trecking. Kali ini ke hutan yang buas. Benar-benar buas. Maksud sayaSANGAT BUAS SEKALI, namanya Cibom.

Kita baru jalan sekitar 200 meter, dan tiba-tiba kedengeran suara macan ngaum. Rrrrrrrrrrraw. Langsung mood berubah drastis. Mau pulang mamaaa. Tapi, berjalanan lanjut. Kita hampir ga berani liat kanan kiri (well mungkin saya aja,bukan kita, yang lain sih berani. hahaha)



pulau cibom indah, dan.. deg deg..serrr..

"kami hampir tidak berani melihat ke kanan dan ke kiri....."


“neng.. liat keatas ya.. takut ada ular Phyton atau phanter diatas pohon” well, oke. Lanjut terus perjalanan. Sekitar 30 menit jalan ditengah hutan kosong di negeri antah berantah ahirnya kita nemu banyak jejak kaki. And ooooh my god ! kaki badak itu super besar, sekitar 3 bata. Bias kebayang rasanya dilindes. Selain itu juga ada Banteng, babi hutan, burung merak. Pa toyo bilang gini “ya.. ini jejaknya sepertinya baru beberapa hari.. kalau beruntung kita bias liat badak”. Langsung saya sanggah “kalau ketemu badak sih sangat tidak beruntung pak”  kalau badak ngejar yah pasti saya yang diinjak-injak duluan. Terimakasih badak.

Sebenarnya tujuan trecking kali ini selain untuk liat binatang-binatang juga untuk liat mercusuar di puncak cibom, tapi sampai disana rupanya yang ada Cuma mercusuar baru yang benduknya kaya tiang PLN. Sedikit kecewa. Tapi ternyata mercusuar asli masih ada, Cuma jalan menuju sana sudah sangat rusak, mercusuar juga udah rusak parah. Akibat Tsunami dari Letusan Krakatau, kabarnya tingginya sampai 40 meter. Wow.
Kecewa liat mercusuar PLN terobati dengan pemandangan yang super bagus di ahir Trecking. Di tengah hutan yang kabarnya sarang nyamuk malaria, kita nemu padang rumput yang luas dan bebatuan yang ujungnya pantai. Keliatan tebur ombak disana. Indah sekali, super !
Di Cibom juga ada bekas tentara jaman belanda, kabarnya sebelum tsunami Krakatau cibom digunakan sebagai wilayah persinggahan yang ramai, karena tempatnya strategis. Banyak pekerja paksa dan tahanan penjara yang mati disana karena malaria. Disana memang sarang. Lalu kami Tanya ke pa toyo “pa, sekarang masih banyak nyamuk malria disini?” jawaban pa toyo : “ya tentu saja masih banyak, kalu nyamuknya nungging berarti itu nyamuk malaria. Orang yang mau kesini itu harus minum pil anti malaria dulu.” DAN KITA KOK GA DIKASIH SIH PAK RANGER?!!!!???... ^*$^&$#*^%((&U)*(^&^*$
Well, perjalanan ke cibom itu lumayan melelahkan, jauh dan adrenalin terpacu. Serem nya dapat. Menantang nya dapat, dan puas dengan pemandangan di akhirnya.



bersusah-susah dahulu, tempat bagus kemudian. woyooow yoo yoo

DAY  4.
sampai juga di hari terahir kita di ujung kulon, pagi hari kita bangun , shooting sebentar untuk penutupan acara. Dan hap ! naik perahu ke tanjung layar. Sekitar 3 jam. Disana tempatnya berpenduduk, masih bagian wilayang pandeglang. Disana kita bikin ukiran badak, yah.. badak ukiran saya sih hasilnya malahan kaya babi hutan. Ah babi juga kan teman tarzan. Ah..babi juga kan perlu dilestarikan. Ah..babi juga ka nada di ujung kulon. Jadi setuju ya gapapa kalau badaknya kaya babi? Oke, setuju !!!
dari tanjung layar kita lanjut pakai perahu ke Sumur, dan menyentuh daratan. Hal unik yabng kita dapat adalah, saking terlalu lama hidup diatas perahu, kita jadi berasa mabuk kalau di darat. Rasanya terombang-ambing, pusing, dan mual. Nah.. saya mengerti sekarang kenapa manusia perahu malah mabuk kalau pindah ke daratan.
Perjalanan Belum Selesai, dari sumur kita kembali ke Jakarta sekitar 8 jam di mobil. Wooow !
Liburan kali ini ga ada duanya, unforgettable, adventure, fun fun fun ! terimakasih Happy Holiday Trans7 sudah kasih kita liburan gratis.  :)

                                            
transportasi satu-satunya menuju cibom. adrenalin naik 100%

rugi kalau ke ujung kulon ga nyobain surf spot nya 

indahnya peucang, nobody but us

well, it's me.. GET LOST IN INDONESIA with my pleasure :)

us :)

dan sebenarnya.... dibelakang saya ini ada sekawanan banteng 

Hello, makasih udah mampir di Blog ini, TRAVELLING IS SUPER GOOD ! Agree? YESS!



No comments:

About Me

Mail: laurahermawati@gmail.com

Recent

Recent Posts Widget

Random

Recent Posts Widget